Minggu, 11 Desember 2011

Menangani Stress Kampus


Secara sederhana, kita bisa menangani stress kehidupan kampus dengan memakai
(STRESS) lagi, namun tentu saja dalam akronim yang berbeda.


S , Study skills . 
   Ada banyak hal yang perlu dipelajari, yang ingin diketahui, ada banyak kegiatan yang ingin diikuti, waktu terbatas. Oleh karena itu, agar tidak  menjadi stress, seyogyanya mahasiswa perlu memiliki berbagai skill    belajar yang sesuai sehingga saya bisa belajar secara efektif tetapi juga  effisien dalam menggunakan daya dan waktu serta sumber lainnya. 

T, Tempo – Time management 
   Selain skill belajar, skill penting yang juga perlu Anda kuasai untuk   menangani stress adalah manajemen waktu, untuk keperluan tersebut  mahaiswa perlu memiliki paradigma waktu yang tepat.


Rehat ~ Rest ~ istirahat 
   Tubuh kita ‘by default’ memerlukan jedah, istirahat. Kita perlu  belajar bagaimana ‘speeding up’, tetapi juga arif dan terampil  untuk ‘slowing down’.  Bila kita tidak memiliki keterampilan  istirahat, leisure, santai ( bukan leha-leha) maka besar kemung-kinan kita mengalami stress.


Eating & Exercise – Makan dan Olah raga Kebugaran 
   Tubuh kita membutuhkan asupan  yang seimbang,  tetapi juga ‘exercise’ yang memadai,agar bisa bugar,  [  Bandingkan apabila kita mempergunakan suatu peralatan baru  biasanya kita terlebih dalulu  membaca buku manual yang disertakan oleh pabrik pencipta peralatan  tersebut, Oleh karena itu sebetulnya perlu kita cermati asupan apa yang  baik untuk tubuh ini, menurut manual dari Penciptanya.], 

Self-talk ~ percakapan kalbu 

   Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’  berpkir yaitu percakapan kalbu,dimana kita biasa mendengar apa            yang kaya hati atau hati nurani katakan  kepada kita.  Isi percakapan itu bisa positif, membuat kita optimist, tetapi seringkali juga negative, membuat kita tertekan-stress. Kita masih perlu lebih mengembangkan arah percakapan  dari kita kepada hati nurani  ataupun kata hati kita, sehingga terjadi percakapan timbal-balik antara kita dengan diri kita. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara sadar meng-ganti isi percakapan yang tidak mendukung dengan kalimat yang bisa mendukung kita. Langkah ini biasa disebut percakapan kalbu: ‘stop~ganti’ yang bisa kita latihkan  di diri kita.

Social support ~ jaringan pendukung. 
     Manusia adalah makhluk social, jadi  pada hakikatnya tidak tahan sen-dirian, butuh perasaan tidak sendiri, tetapi punya sejumlah orang yang saling peduli, yang akan merasa kehilangan manakala lama tidak saling bertemu atau berkomunikasi. Dalam  keadaan stress sebaiknya kita ber-usaha bertemu dengan teman, sehingga paling tidak kita tetap punya penghayatan tidak sendirian yang sungguh mencekam. Itulah sebabnya
dianjurkan kepada mahasiswa untuk membangun dan merawat jaringan supporifnya sehingga bisa saling mendukung di saat diperlukan.








0 komentar

Posting Komentar